Termasuk syirik yang nyata,
syirik besar, bila seseorang memperlakukan sesuatu benda yang bukan manusia,
umpamanya kubur, tempat keramat, pokok kayu, candi atau patung, keris atau
pedang, diperlakukannya sebagai tuhan atau setengah tuhan atau sepersepuluh
tuhan. Dia hormati dan puja benda itu seperti menghormati tuhan. Dia merasa
diri rendah dari benda itu. Atau dia meminta selamat dan bahagia kepada benda
itu.
Termasuk syirik yang tersembunyi
yang halus, bila seorang misalnya mengatakan, bahwa “Kalau tidak karena si Anu
aku pasti mati”, kalau tidak karena anjing ini tadi malam aku akan kecurian”
Termasuk syirik kecil, bila
seseorang mengerjakan sesuatu karena riya’, dia sholat karena manusia untuk
dipuji oleh manusia. (Mengenal Tuhan, 2006)
Bagikan tausiyah ini kepada
teman-temanmu dengan meng-klik ‘tombol share di bawah’