Rosulullah saw bersabda,
"Kemudian malaikat pun keluar dari sisi ALLAH SWT, lalu mengumumkan dengan
suara yang keras, panjang, dan merdu, "Wahai para penghuni surga, wahai
para kekasih ALLAH, datanglah untuk menziarahi Tuhanmu!". Maka seluruh
penghuni surga yang berada diatas maupun yang berada dibawah akan mendengar
seruan itu. Kemudian mereka akan menaiki unta dan kuda, lalu berjalan
dirimbunan pohon disebuah perbukitan misik putik dan za'faran kuning. Didepan
pintu, mereka mengucapkan salam, "Salam sejahtera atas kami dari Tuhan
kami". Kemudian mereka meminta izin, dan mereka pun diberikan izin, lalu
mereka berjalan dan memasuki pintu itu. Pada saat itu berhembuslah angin dari
bawah Arsy yang bernama AL-Mutsirah. Angin itu menyapu perbukitan misik dan
za'faran sehingga membuat kepala, leher, dan baju mereka berdebu. Kemudian
mereka masuk dan memandang ke arah Arsy, Tuhan mereka, dan Kursi-NYA, dari
cahaya yang menyinari mereka, dan ALLAH SWT belum menampakkan diri kepada
mereka. Mereka berkata, "Mahasuci Tuhan kami, Tuhan seluruh malaikat dan
Jibril, Mahasuci dan Mahatinggi ENGKAU, wahai Tuhan kami, perlihatkanlah kepada
kami
sehingga kami dapat memandang wajah-MU". Kemudian ALLAH SWT memerintahkan
hijab dari cahaya, "Tersingkaplah kamu". Kemudian tidak
henti-hentinya hijab demi hijab itu tersingkap, sehingga tersingkaplah tujuh
puluh hijab. Setiap hijab lebih terang tujuh puluh kali lipat dibanding hijab
sebelumnya. Kemudian ALLAH SWT menampakkan diri kepada mereka, lalu mereka
bersujud kepada-NYA. Sambil bersujud, mereka berkata, "Mahasuci ENGKAU,
segala puji bagi-MU dan pujian selalu. ENGKAU telah menyelamatkan kami dari
neraka dan memasukkan kami ke dalam surga, yaitu sebaik-baik tempat. Sungguh,
kami sangat ridha kepada ENGKAU, semoga ENGKAU ridha pula kepada kami".
ALLAH SWT berfirman, "Sungguh, AKU telah ridha kepadamu dengan sepenuh
ridha. Ini bukan waktu beramal, tetapi saat untuk bersenang-senang. Mintalah
kamu kepada-KU, AKU akan memberimu, dan berkeinginanlah terhadap_KU, maka aku
akan memberikan tambahan bagimu"". (al-Ghunyah; Syaikh Abdul Qadir
Jailani, 2010)
Bagikan tausiyah ini kepada
teman-temanmu dengan meng-klik ‘tombol share di bawah’