Rosulullah saw bersabda,
"Ketika lelaki itu memasuki gedungnya, ternyata gedung itu terbuat dari
permata putih yang didalamnya terdapat tujuh puluh rumah, setiap rumah terdapat
tujuh puluh kamar, setiap kamar terdapat tujuh puluh pintu, setiap pintu
terdapat kubah dari permata. Kemudian lelaki itu memasuki kubah tersebut dan
membukanya, dimana tidak ada seorang pun sebelumnya yang membukanya. Ternyata
didalam kubah tersebut terdapat permata merah yang panjangnya tujuh puluh
hasta. Ia memiliki tujuh puluh pintu, setiap pintunya dihias dengan
permata yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, dan didalam permata
itu terdapat bidadari. Kemudian ketika dia memasuki pintu itu, didalamnya
terdapat seorang istri dari bidadari. Bidadari itu mengucapkan salam kepadanya,
dan dia menjawab salamnya lalu berdiri sambil tercengang. Bidadari itu berkata
kepadanya, "Sungguh aku telah lama menunggu kamu datang. Aku adalah
istrimu"".
Beliau saw bersabda,
"Kemudian lelaki itu memandang wajahnya dan melihat diwajah bidadari itu
ada bayangan wajahnya seperti salah seorang diantara kamu melihat
wajahnya dicermin, karena bidadari itu sangat indah dan sangat cantik. Ternyata
bidadari itu mengenakan tujuh puluh perhiasan, setiap perhiasan memiliki tujuh
puluh warna yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Dia dapat melihat
sum sum betisnya dari belakang mereka. Ketika dia berpaling lalu melihatnya,
bidadari itu tujuh puluh kali lebih cantik dalam pandangannya. Sungguh dia
menjadi cermin baginya, dan dia menjadi cermin bagi istrinya".
(al-Ghunyah; Syaikh Abdul Qadir Jailani, 2010)
Bagikan tausiyah ini kepada
teman-temanmu dengan meng-klik ‘tombol share di bawah’